Header Ads

Breaking News
recent

JUARA MELAHIRKAN JUARA

JUARA MELAHIRKAN JUARA Ditulis Oleh: AGUS SUPRIYONO, M.Pd. Kepala SMAN 1 KENDAL, Peraih Satyalancana Pendidikan 2015
Berlatar belakang juara II guru berprestasi tingkat nasional pada tahun 2013, tidak membuat Agus Supriyono berpuas diri dan berhenti berprestasi. Ketika mendapat amanah untuk menjadi kapala sekolah di SMA Negeri 1 Kendal kabupaten Ngawi, Agus langsung tancap gas. Sekolah kategori pinggiran yang telah lama tidak diminati oleh masyarakat mendadak menjadi sekolah alternatif yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Gebrakan pertama yang dilakukan oleh kepala sekolah muda yang pernah diundang ke Jerman, Perancis, Belgia dan Belanda itu adalah dengan memberi nilai plus pada sekolah kecil tersebut. Entrepreneur adalah tambahan nilai yang disematkan di belakang nama sekolah di lereng utara gunung Lawu itu. Inilah oleh-oleh dari Eropa khususnya dari Jerman yang diaplikasikan di sekolah tempatnya mengabdi. Saat ini, sekolah tersebut mengembangkan beberapa pendidikan dan pelatihan untuk memberi bekal keterampilan hidup pada siswa-siswanya. Sedikitnya ada 5 program pelatihan yang dapat dipilih oleh siswa yaitu pertanian, tata rias, elektronika phone cell, komputer dan teknik sepeda motor. Bahkan ke depan akan dikembangkan pelatihan montir mobil, menjahit maupun potong rambut. Dikembangkan pula progam short training bekerja sama dengan dinas UKM kabupaten Ngawi yang memberi banyak jenis pelatihan pada siswa. Bukan tanpa alasan kepala sekolah yang pernah menyandang gelar the most innovative teacher dari muridnya itu menggelar program entrepreneur tersebut. Survey pertama menunjukkan data siswa yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi sangat minim, tak lebih dari 10% setiap tahunnya. Sembilan puluh persen tidak kuliah, sebagian kecil bekerja dan selebihnya menganggur di rumah. Survey kedua, latar belakang ekonomi orang tua siswa adalah menengah ke bawah. Mendengar kata kuliah saja orang tua siswa itu seperti sangat ketakutan. Yang terpikir di benak mereka adalah anak-anaknya harus bekerja dan dapat membantu perekonomian keluarga. Survey ketiga, kemampuan akademis siswa rata-rata di bawah sekolah umum lainya yang berada di wilyah Ngawi. “Kalau tidak diberi pelatihan keterampilan dan bekal entrepreneurship, setelah lulus anak-anak kami itu mau kerja apa?” ujar Agus sembari memberi argumen dasar pemikiran program entrepreneur di sekolahnya. Tanpa menduplikat sekolah kejuruan dan tanpa mengurangi tujuan sekolah umum, Agus bersama seluruh warga sekolah telah menancapkan taq line yang terus dikumandangkan setiap hari sebagai moto dan salam entrepreneur mereka; Siap Kuliah, Siap Kerja, Siap Mandiri, Sukses! Hasilnya sungguh luar biasa! Jumlah siswa naik 100%. Sebagai bukti, siswa kelas XII sekarang saat belum ada program entrepreneur berjumlah 58 siswa, sementara kelas XI setelah ada program entrepreneur siswanaya berjumlah 122. Pretasi Agus tidak hanya sukses mendongkrak jumah siswa dengan entrepreneurnya. Dalam pengembangan fisik, sekolah yang sebelumnya terkesan kumuh seperti disulap menjadi sekolah yang indah dan menyenangkan. Ruang-ruang seperti perpustakaan, ruang BK, kantor guru, ruang TU, kopsis, ruang UKS telah berubah menjadi ruang-ruang rapi, bersih dan bergaya ala ruang-ruang modern sekarang. Iingkungan sekolah yang tidak tertata telah menjelma menjadi taman-taman sekolah yang asri dan nyaman. “Ini masih jauh dari angan-angan saya, mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya akan semakin baik”, kata Agus penuh optimis. Prestasi spektakuler diraih kepala sekolah berotak penuh impian terhadap sekolah kecilnya itu. September 2015 kemarin, dua siswa SMA N 1 Kendal plus Entrepreneur atas nama Arum dan Dita sukses meraih medali perunggu pada ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia tingkat nasional. Tim yang dibina langsung oleh sang kepala sekolah itu berhasil menyisihkan ratusan karya ilmiah yang dikirim oleh anak-anak hebat dari seluruh Indonesia dengan judul Urutan Huruf yang Mampu Diucapkan oleh Balita Ketika Belajar Berbicara dari Latar Belakang Berbeda. Kini peneliti-peneliti muda telah lahir di sekolah ndeso tersebut, puluhan siswa telah siap dengan judul-judul penelitian yang tak kalah menarik. Tak kalah kerennya, berbekal juara guru berprestasi tingkat nasional, pada bulan November bertepatan dengan Hari Guru Nasional lalu, KS yang dikenal cerdas ini mendapat penghargaan tertinggi di bidang pendidikan. Setelah mengikuti seleksi adminstrasi yang ketat, Agus Supriyono ditetapkan sebagai salah seorang dari sepuluh guru tingkat SMA/SMK se Indonesia sebagai guru pemeroleh Anugrah Satyalancana Pendidikan tahun 2015 dari presiden Joko Widodo. Itulah Agus Supriyono, guru berprestasi yang ketika menjadi kepala sekolah juga terus melahirkan prestasi. Ibarat buah jatuhnya tak jauh dari pohonnnya, SMA N 1 Kendal walau sekolah kecil di pinggiran, ibarat buah akhirnya terbawa juga prestasinya oleh sang kepala sekolah berprestasi sebagai pohonnya. Juara sejati memang harus melahirkan juara! Agus telah membuktikannya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.