Mindi dan sisi Romantis Sekolah Kita
Gambar yang indah, estetik dan dengan komposisi yang baik selalu menumbuhkan perasaan romantis.
Gambar disebelah adalah gambar Pohin Mindi Posisis didepan Ruang Guru. Pohon yang tumbuh bahkan sejak Sekolah ini mulai berdiri, Tahun 2024. Dulu hanya setinggi sekitar 150 cm, sekarang tegak menjulang mengakar dengan daun-daun dan ranting-rantingnya yang kecil. Kontras sekali dengan batangnya yang besar. Hal ini terjadi setelah proses pemangkasan, karena kontur pohon ini menyebar sampai sekitar radius 15 m disekelilingnya, bahkan akarnyapun menyebar menembus jauh dibawah bangunan.
Selain keindahan pohonnya, Mindi juga termasuk Tanaman keras yang dapat menyerap dan menyimpan air hujan sehingga mencegah terjadinya erosi.
Mindi adalah tanaman pohon dari famili Meliaceae. Mindi adalah pohon yang bercabang banyak dan kulit batang yang berwarna coklat tua.[3] Batangnya silindris, dan tidak berbanir. Kulit batangnya warnanya abu-abu coklat, beralur membentuk garis-garis dan bersisik.[4]
Daunnya majemuk menyirip ganda yang tumbuh berseling dengan panjang
20–80 cm, sedangkan anak daunnya berbentuk bulat telur bergerigi dan
berwarna hijau tua di bagian permukaan atas.[2] Bunganya majemuk, dalam malai yang panjangnya 10–20 cm, yang keluar dari ketiak daun.[3] Panjang malai 10–22 cm, dan berkelamin dua, yakni bunga jantan dan betina terletak di pohon yang sama.[4]
Daun mahkotanya berjumlah 5, panjangnya 1 cm, warnanya ungu pucat, dan
berbau harum. Buahnya berjenis buah batu dan jika masak, warnanya coklat
kekuningan.[3] Tumbuhan ini cepat bertumbuh, dalam 2 tahun, tinggi tumbuhan ini mencapai 4-5 meter
Kulit batang dan kulit akar mindi kecil mengandung toosendanin,[a] margoside, kaemferol, resin, tannin
dan trirterpene kulinone sehingga dapat digunakan menyembuhkan cacingan dan hipertensi.[2] Namun, kulit akar tumbuhan ini bersifat beracun dan bisa merangsang muntah.[6] Tumbuhan lain, yakni mindi kecil sering menggantikan mimba. Tapi, manfaat mimba sendiri lebih luas ketimbang mindi.[b]
Menurut penelitian, sifat antelmintik (menghilangkan cacing) bekerja lebih lama ketimbang santonin. Selain itu, infus kulit kayu tumbuhan ini membuat cacing kremi dari tikus lumpuh. Toosendanin tumbuhan ini juga menimbulkan depresi pernafasan.[7]
Kandungan bahan aktif pada daun mindi adalah flavone glicoside, quercitrin, dan kaemferol, selain itu daun tumbuhan ini mengandung protein yang tinggi yang bersifat insektisidal dan bersifat penolak terhadap nematoda.[8] Mindi kecil juga terbukti dapat menekan penyakit bengkak akar yang disebabkan oleh Meloidogyne spp. pada tanaman tomat
Namun tak disangka, pada awal bulan November 2022, saat waktu menjelang Maghrib dan hujan yang sedikit deras dengan angin yang kencang, salah satu dahan Mindi tak kuat menahan beban diatasnya. Mindi yang saat itu sedang berbuah lebat, ternyata menambah beban berat pergerakan dahannya. Salah satu dahan mindi patah dan buahnya berserakan dibawahnya.
Relawan Tagana Kecamatan Kendal membantu evakuasi Dahan MindiMindi yang indah ternyata menyimpan bahaya! Namun tak satupun yang menyangka. Tak Kurang rasa syukur, mindi terpatahkan daunnya saat menjelang malam, sehingga tak ada yang menjadi korban.
Besarnya dahan Mindi dan tiadanya peralatan membuat pihak sekolah meminta bantuan kepada Relawan Tanggap Bencana Kecamatan Kendal, yang dengan sigap segera memberikan penanganan terhadap kejadian tersebut.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Relawan Kecamatan Kendal
Teruslah hidup, sebagai saksi pergerakan sekolah ini. Meski kau tak dapat berucap, sosokmu yang indah tetap menumbuhkan rasa sayang.
Tidak ada komentar: