Header Ads

Breaking News
recent

Green House Sekolah dan Pelajaran tentang Kemandirian School Food Care SMAN 1 Kendal Ngawi dalam Semangat Adiwiyata


 Oleh : Muhammad Ilyas Amrulloh | SMAN 1 Kendal Ngawi | jurnalistik Glorious 1.0

Ada satu sudut di SMAN 1 Kendal Ngawi yang membuat kami memahami arti belajar secara berbeda. Bukan ruang kelas, bukan pula laboratorium, melainkan green house sekolah. Di tempat ini, pelajaran tentang lingkungan, pangan, dan tanggung jawab tidak disampaikan lewat papan tulis, tetapi melalui proses yang dijalani secara langsung. 

Melalui program School Food Care, sekolah kami menjadikan pangan sebagai media pembelajaran. Program ini hadir sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran lingkungan dan kemandirian pangan, sejalan dengan semangat Sekolah Adiwiyata. Green house sekolah tidak hanya menjadi ruang tanam, tetapi juga ruang tumbuh bagi kesadaran siswa.

 

Picture 2. Siswa melakukan pembersiahan lahan dan penanaman bibit tanaman (Kegiatan P5 kelas 10).

 

Di dalam green house, berbagai jenis tanaman pangan dibudidayakan secara bertahap. Sayuran dan tanaman pangan lokal dirawat dengan sistem yang sederhana namun terencana. Proses ini mengajarkan bahwa menghasilkan pangan membutuhkan kesabaran, perawatan, dan komitmen. Setiap tahapan menjadi pengalaman belajar yang tidak kami temukan di buku pelajaran.


Lebih dari sekadar menanam, program School Food Care menanamkan kebiasaan baru di lingkungan sekolah melalui pendampingan dari guru. Melalui Bapak Tugiyo dan Bapak Soma guru SMAN 1 Kendal yang mempunyai pengalaman lebih dibidang berkebun, mengarahkan kami untuk memahami cara merawat tanaman, memperhatikan kebutuhan air dan nutrisi, serta mengenali pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan. Melalui pendampingan tersebut, tumbuh kesadaran bahwa menjaga alam bukanlah kewajiban sesaat, melainkan tanggung jawab bersama yang perlu dijalani secara berkelanjutan.

 

Nilai Adiwiyata terasa kuat dalam pelaksanaan program ini karena lingkungan dijadikan sebagai bagian dari sistem pembelajaran. Dengan arahan guru, keberadaan tanaman pangan lokal dan empon-empon tidak hanya dipahami sebagai objek tanam, tetapi sebagai sarana mengenal kearifan lokal yang berperan penting dalam ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.

Hasil dari program ini mulai terlihat melalui panen yang dilakukan secara berkala. Namun, makna panen tidak berhenti pada hasil yang diperoleh. Lebih dari itu, kami belajar tentang pengelolaan hasil, perencanaan keberlanjutan, serta potensi pengembangan nilai ekonomi secara sederhana dan bertanggung jawab.

 

 Ke depan, School Food Care akan terus berproses. Green house sekolah dirawat dan dikembangkan sebagai ruang belajar berkelanjutan. Program ini menjadi bagian dari perjalanan sekolah dalam membangun budaya peduli lingkungan yang tidak berhenti pada simbol, tetapi tercermin dalam tindakan nyata.

Dari green house sekolah, kami memahami bahwa kemandirian pangan tidak lahir secara instan. Ia tumbuh melalui proses, kepedulian, dan kesadaran. Inilah pelajaran penting yang kami dapatkan melalui School Food Care sebagai wujud nyata Sekolah Adiwiyata di SMAN 1 Kendal Ngawi.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.